4 Efek negatif yang bisa terjadi jika Anda terlalu banyak mengonsumsi gula

Siapa yang tidak suka permen? Baik itu es teh, permen kapas, permen, es krim, atau bahkan cokelat, selalu menjadi makanan favorit. Makanan manis biasanya menjadi target ketika Anda berada dalam suasana hati yang buruk atau membutuhkan makanan ringan untuk mengikuti kegiatan sehari-hari Anda. Gaya hidup sehat. Tidak ada yang salah dengan makan makanan manis, hanya saja sementara gula tidak seburuk lemak jenuh, garam atau kalori, Anda masih perlu membatasi konsumsi makanan manis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan gula harian, yang mewakili 5% dari total kalori harian seseorang.

Padahal, di balik rasa manis gula, ada bahaya yang sebaiknya Anda anggap tidak sepele.

Apa efek kesehatan negatif jika Anda makan sebagian besar makanan manis?

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.

  • Saya tidak bisa berhenti makan

Leptin adalah protein yang diproduksi dalam sel-sel lemak, bersirkulasi dalam aliran darah dan bersirkulasi di otak. Leptin adalah hormon pemberi sinyal bahwa Anda lapar atau kenyang. Satu studi menemukan bahwa kadar gula berlebihan dalam tubuh meningkatkan risiko resistensi leptin. Akibatnya, Anda tidak berhenti makan karena otak Anda tidak merasa kenyang meskipun Anda sudah makan banyak. Resistensi terhadap leptin adalah apa yang akan membuat Anda tetap makan, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas.

  • Risiko diabetes dan obesitas meningkat.

Robert Lustig, seorang spesialis pediatri neuroendokrin, mengatakan terlalu banyak makan makanan manis akan menumpuk lemak perut yang berbahaya dan membuat otak Anda berpikir itu lapar. Akibatnya, timbunan lemak di perut bisa menjadi pertanda masalah kesehatan seperti masalah peradangan dan hipertensi. Selain itu, sebuah studi oleh John L. Sievenpiper et al. Dia mengatakan kalori gula jauh lebih berbahaya. Menambahkan gula ke dalam makanan dan minuman akan memiliki efek yang lebih buruk. Fruktosa dikaitkan dengan memburuknya tingkat insulin dalam tubuh dan menyebabkan intoleransi glukosa, yang merupakan faktor penentu untuk pra-diabetes atau obesitas.

  • Rusak hati

Tidak hanya ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, tetapi terlalu banyak makanan juga dapat mengembangkan penyakit jantung koroner. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association (2013) menemukan bahwa molekul gula, glukosa 6-fosfat, dapat menyebabkan perubahan pada otot jantung yang dapat menyebabkan gagal jantung. Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di JAMA: Internal Medicine juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gula 17-21% dari total kalori meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi gula 8% dari total kalori.

  • Risiko kanker meningkat

Setiap sel dalam tubuh Anda membutuhkan gula (glukosa) untuk digunakan sebagai energi. Selanjutnya, glukosa akan ditumpahkan ke setiap sel dalam tubuh untuk meningkatkan fungsi otak. Padahal, tanpa karbohidrat, tubuh Anda masih akan menghasilkan gula dari sumber lain, termasuk protein dan lemak. Jadi jika Anda makan terlalu banyak makanan manis, Anda akan mengalami kenaikan berat badan. Kelebihan berat badan sebenarnya dapat menyebabkan perubahan hormon seks atau kadar insulin, yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar atau rahim. Selain itu, sebuah penelitian juga menemukan bahwa asupan gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker kerongkongan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *