
Salah satu jenis penyakit yang tergolong parah adalah diabetes. Meskipun penyakit ini umumnya dipengaruhi oleh orang tua, sangat mungkin masih muda. Diabetes ditandai oleh serangkaian karakteristik atau gejala. Di bawah ini Anda akan menemukan informasi tentang gejala diabetes umum yang perlu Anda ketahui! gaya hidup sehat
Apa itu diabetes?
Diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dalam tubuh karena ketidakmampuan insulin untuk menekan laju kenaikan gula darah. Diabetes terdiri dari 2 (dua) tipe utama, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah tipe diabetes yang paling umum dan merupakan 90 persen dari semua kasus.
Menurut perkiraan oleh International Diabetes Federation (IDF), akan ada sekitar 592 juta orang dengan diabetes di seluruh dunia pada tahun 2035. Di Indonesia sendiri, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan Indonesia di 2013 menunjukkan bahwa ada sekitar 12 juta orang (6,9 persen) dengan diabetes mellitus. Sementara pada 2030 diperkirakan jumlah orang sakit di negara itu akan mencapai 21,3 juta.
Gejala dan gejala diabetes.
Menurut laporan Tempo, survei tahun 2014 mengungkapkan bahwa diabetes adalah penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah stroke dan penyakit jantung koroner sebesar 6,7 persen. Fakta ini tentu saja tidak bisa dianggap sepele. Serangkaian tindakan harus diambil untuk meminimalkan risiko penyakit.
Salah satu upaya awal untuk mencegah diabetes adalah mengetahui apa karakteristik atau gejala penyakit ini. Karena itu, Anda dapat segera mengambil langkah-langkah berikut untuk menghindari komplikasi serius. Jadi apa saja gejala diabetes?
Saya sering merasa haus
Gejala umum diabetes pertama adalah sering atau mudah haus. Di dunia medis, kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan polydipsia.
Haus adalah reaksi alami dari tubuh yang biasanya muncul ketika seseorang melakukan berbagai kegiatan, seperti berolahraga atau berada di tempat yang hangat.
Namun, dalam kasus polydipsia akibat diabetes, haus tidak hilang bahkan jika Anda minum banyak air. Ini dimungkinkan karena gula darah yang menumpuk di dalam darah membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan gula.
Akibatnya, seiring waktu ginjal tidak dapat lagi melakukan ‘tugas’ secara maksimal, yang ditandai dengan produksi urin yang berlebihan.
Urin yang keluar menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Kondisi ini kemudian merespon tubuh dengan mengirimkan sinyal ke otak sampai rasa haus muncul.
2 Peningkatan frekuensi buang air kecil
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa kadar gula darah (glukosa) yang berlebihan akibat ketidakmampuan insulin untuk mengendalikannya memengaruhi gangguan kinerja ginjal.
Ginjal sebenarnya memiliki tugas menyaring gula darah sebelum tubuh menyerapnya kembali, sehingga mereka harus bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan glukosa untuk mengubahnya menjadi urin.
Masalah muncul ketika kelebihan glukosa membuat urin lebih padat dari yang seharusnya. Untuk mengalirkan air seni, ginjal akan menggunakan lebih banyak cairan tubuh.
Nah, aktivitas ini menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, membuatnya haus.
Haus akan membuat Anda minum lebih sering. Akibatnya, kandung kemih mengisi lebih cepat dan menyebabkan keinginan untuk buang air kecil, yang meningkatkan frekuensi.
Meningkatnya frekuensi buang air kecil, dalam dunia medis yang dikenal sebagai poliuria, sebagai salah satu gejala utama diabetes, terjadi pada malam hari dan menyebabkan pasien pergi ke dan dari kamar mandi di antara waktu tidur.
3 Merasa mudah lelah
Ciri selanjutnya dari diabetes yang perlu Anda ketahui adalah bahwa tubuh terasa mudah lelah dan kurang energi.
Dalam kondisi normal, insulin bekerja dengan menyalurkan gula darah ke sel-sel tubuh, di mana gula darah digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Ketika jumlah insulin yang diproduksi tidak mencukupi (diabetes tipe 1) atau insulin tidak dapat berfungsi secara optimal (diabetes tipe 2), ini secara otomatis menghambat proses distribusi glukosa ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, bodi tidak mendapat pasokan “bahan bakar” yang memadai untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Tanpa ragu, mereka yang menderita penyakit ini akan merasa tubuh mereka lemah dan tidak akan memiliki energi meskipun makan secara teratur dan sesuai dengan porsi mereka.
4 mudah merasa lapar
Rasa lapar yang mudah juga merupakan karakteristik atau gejala yang biasa dialami oleh penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Gejala diabetes yang terus-menerus muncul dalam bentuk kelaparan muncul karena sel-sel tubuh tidak mampu menyerap glukosa secara memadai karena kadar insulin yang tidak memadai atau ketidakmampuan insulin untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Memang, glukosa yang diserap akan diubah menjadi energi.
Terkait dengan gejala-gejala tubuh sebelumnya yang menjadi kekurangan energi, ini juga membuat penderita diabetes mudah lapar, yang dalam dunia medis dikenal sebagai polifagia.
5 penurunan berat badan yang drastis
Padahal, penderita diabetes akan makan lebih sering. Namun, kondisi ini tidak akan memengaruhi penambahan berat badan.
Alih-alih menambah berat badan, yang terjadi adalah bahwa beratnya menurun secara drastis. Kenapa begitu? Jawabannya juga karena ketidakmampuan tubuh untuk menyerap glukosa, yang seharusnya menjadi sumber energi.
Karena kurangnya bahan utama “pembakaran” yang dapat digunakan, tubuh menggunakan otot dan lemak yang ada sebagai sumber energi alternatif. Akibatnya, massa lemak akan berkurang. Inilah yang menyebabkan penurunan berat badan, bahkan penurunannya bisa terjadi secara dramatis.
6 penglihatan kabur
Diabetes juga ditandai oleh gejala dalam bentuk gangguan fungsi visual, di mana penglihatan menjadi kabur.
Menurut laporan WebMD, penglihatan kabur pada orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah karena tingginya kadar gula dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan, pendarahan dan kerusakan pada saraf lensa.
Oleh karena itu, kondisi ini memengaruhi kemampuan organ okular untuk melakukan fungsi indra penglihatannya. Akibatnya, timbul gejala penglihatan kabur.
Pada kasus yang parah, dampak diabetes pada mata bahkan bisa lebih serius, yaitu:
- Katarak
- Glaukoma
- Kebutaan
Gangguan mata dapat terjadi karena sejumlah faktor lain, seperti usia. Namun, Anda harus waspada jika penyakit seperti itu terjadi di era produktif.