
Masalah kulit, terutama kulit kering, menjadi gejala umum diabetes yang dialami pasien. Gaya hidup sehat
Mengapa ini terjadi? Jawabannya masih terkait dengan karakteristik diabetes yang dibahas sebelumnya, yaitu, peningkatan frekuensi buang air kecil.
Ketika Anda buang air kecil, itu berarti volume cairan dalam tubuh akan mengalami pengurangan. Jika ini sering terjadi, tubuh akan secara otomatis kehilangan banyak cairan, bukan?
Nah, kondisi ini berkontribusi pada kondisi kulit kering. Karena kulit mengalami dehidrasi dan tingkat kelembaban berkurang.
Selain itu, kadar glukosa yang tinggi menyebabkan gangguan saraf. Ketika ini terjadi, tubuh memproduksi zat yang disebut sitokin untuk mengobati masalah ini.
Masalahnya adalah produksi sitokin yang melebihi batas berdampak pada peradangan (inflamasi). Kemudian terjadi peradangan, salah satunya, kulit kering dan gatal, retak dan flek hitam (acanthosis nigricans) muncul.
8 infeksi
Diabetes juga membuat pasien lebih rentan terhadap berbagai jenis infeksi, terutama infeksi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Kerentanan penderita diabetes terhadap infeksi jamur dan bakteri tidak terlepas dari tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Kadar gula darah yang tinggi membuat sistem kekebalan tubuh kurang responsif untuk mencegah serangan jamur dan bakteri. Akibatnya, infeksi tidak dapat dicegah.
Selain itu, kadar glukosa yang berlebihan juga membantu mikroorganisme “jahat” ini untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Beberapa area tubuh penderita diabetes yang rentan terhadap ragi dan infeksi bakteri adalah sebagai berikut:
Mulut
Alat kelamin
Ketiak
Sementara itu, gejala infeksi yang mungkin muncul mungkin:
Gatal
Ruam
Warnanya berubah menjadi kemerahan.
Nyeri
Sensasi terbakar
9 gusi bengkak
Masih terkait dengan infeksi, gejala diabetes berikutnya adalah radang gusi dan gusi berdarah.
Masalah ini disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh, yang memfasilitasi infeksi oleh bakteri dan kuman di daerah mulut.
Jangan menunda mencari dokter segera jika Anda menemukan bahwa gusi Anda biasanya bengkak, rentan terhadap perdarahan dan sariawan.
10 kaki dan tangan mati rasa atau kesemutan
Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh, dalam kasus diabetes, berdampak pada sirkulasi darah yang lancar, termasuk kerusakan sistem saraf.
Akibat kondisi ini, penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, mengalami gejala mati rasa dan kesemutan di kaki dan tangan mereka.
Mati rasa dan kesemutan di kaki dan tangan adalah kondisi umum yang harus dialami setiap orang.
Dalam hal pin dan jarum, misalnya. Kesemutan yang dikenal di dunia medis sebagai paresthesia biasanya terjadi karena tekanan pada saraf dan pembuluh darah yang disebabkan oleh duduk dan lain-lain.
Namun, Anda harus curiga jika kondisi ini sering terjadi dan telah terjadi selama beberapa waktu. Bisa jadi, ini adalah gejala diabetes. Sebab, diabetes juga memengaruhi kerusakan sistem saraf.
Kerusakan pada sistem saraf karena diabetes dikenal sebagai neuropati perifer. Komplikasi diabetes, jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan mobilitas tubuh menurun, menyebabkan, jarang, cacat.
Karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan.
11 luka lebih sulit disembuhkan
Apakah saat ini ada luka di tubuh Anda, yang disebabkan oleh jatuh, luka tajam atau semacamnya, dan sejauh ini belum sembuh? Dalam hal ini, Anda harus waspada, karena ini bisa menjadi gejala diabetes!
Proses penyembuhan luka yang berlangsung lebih lama dari biasanya adalah salah satu dampak yang ditimbulkan oleh diabetes. Ini karena penyempitan dan pengerasan pembuluh darah karena tingginya kadar glukosa.
Kondisi ini menghambat distribusi oksigen dari jantung ke daerah di mana ada cedera. Akibatnya, luka menjadi sulit sembuh karena pasokan oksigen yang benar-benar dibutuhkan untuk proses penyembuhan tidak memadai.
Oksigen sendiri berperan penting dalam memperbaiki saraf dan jaringan yang rusak akibat cedera ini. Selain itu, diabetes juga dapat membuat luka lebih mudah terinfeksi seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
12 Disfungsi seksual
Diabetes juga memengaruhi kehidupan seks mereka yang memilikinya. Pada pria, disfungsi ereksi (impotensi) adalah salah satu gejala diabetes yang paling umum.
Kadar gula darah yang tinggi menghambat aliran darah dalam tubuh, termasuk aliran darah ke penis. Inilah yang membuat penis tidak mampu atau sulit mempertahankan ereksi.
Selain impotensi, masalah seksual lain yang juga rentan terhadap penderita diabetes adalah menurunnya gairah seksual (libido).